Bagaimana negara Singapura yang tidak memiliki sumber daya alam namun rata-rata pendapatan per kapita warganya bisa mencapai sampai 13x lipat rata-rata pendapatan per kapita Indonesia? Jawabannya adalah pada SDA atau Sumber Daya Manusianya.
Sejak memperoleh kedaulatannya pada tahun 1965, Singapura menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki sistem pendidikan TOP. Sekolah menengah Ngee An adalah salah satu dari tujuh “Sekolah Masa Depan” yang menekankan penggunaan teknologi, media digital, dan mengintegrasikan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja pada abad 21.
Pengembangan guru profesional yang berkesinambungan juga merupakan faktor kunci dalam keberhasilan sistem pendidikan di Singapura. Banyak sekolah membentuk komunitas belajar profesional sehingga para pendidik dapat berbagi praktek-praktek terbaik dan belajar dari kritik/saran rekan-rekan dari sekolah mereka sendiri. Selain itu juga ada program saling berbagi dengan pendidik-pendidik lain dari seluruh dunia.
Sekilas Latar Belakang Singapura
- Pada tahun 1965, disaat Singapura memperoleh kemerdekaannya, jumlah populasi pendudukanya sekitar 2 juta. Sebagian besar tidak memiliki keahlian dan sebagian buta huruf.
- Pada awal tahun 1970an, pemerintah Singapura mulai menanamkan investasinya dalam bidang pendidikan. Setiap anak harus mendapatkan akses untuk sekolah tingkat dasar (SD).
- Tahun 2009, pertama kali murid-murid Singapura dikirim untuk berpartisipasi dalam lomba ujian internasional yang diselenggarakan oleh Programme for International Student Assessment (PISA), dan hampir seluruh murid-murid Singapura menempati ranking teratas dalam semua mata pelajaran: ranking 5 untuk membaca, ranking 2 untuk matematika, dan ranking 4 untuk IPA.
- Profesi sebagai pendidik (guru) sangat dihargai serta mendapat kompensasi dan benefit yang memadai. Sebelum terjun ke lapangan, para pendidik harus menjalani pelatihan dan pendidikan terlebih dahulu di National Institute of Education (NIE).
- Setiap guru baru harus selalu ditemani dan dipandu oleh guru yang lebih berpengalaman, yang juga berperan sebagai mentor. Selain program mentoring, mereka juga mendapat umpan balik berupa kritik atau saran dari sesama guru.
- Setiap tahun, secara rutin para pendidik diwajibkan untuk mengikuti 100 jam pelatihan pengembangan keahlian / keterampilan.
- Ada sekitar 522 ribu murid dan 350 sekolah di Singapura.
- Jumlah rata-rata murid per kelas, terutama kelas sekolah menengah adalah 36 orang.
Referensi:
Singapore’s 21st-Century Teaching Strategies (Education Everywhere Series)
Rebho Leghi says
Seharusnya kita belajar dengan mengadopsi kurikulum negara-negara yang sudah terbukti berhasil dalam mengembangkan SDM mereka. Lihat sistem pendidikan negara Finlandia, Jepang, dan Singapura yang paling dekat. Intip kurikulum mereka dan saya yakin pelajaran agama tidak termasuk di dalamnya. Di Indonesia, pelajaran agama dianggap pelajaran “sakti”, diajarkan sejak anak masuk TK hingga lulus kuliah. Hasilnya bagaimana? Kualitas SDM Indonesia bagaimana? Sayang… ribuan jam terbuang sia-sia hanya untuk pelajaran agama.
King Tirto says
Tepat sekali! Salah satu contoh yang patut dan dapat ditiru adalah sistem pendidikan negara Jepang. Mereka lebih mengedepankan pembangunan karakter anak pada saat mereka mulai masuk sekolah. Ilmu pengetahuan dapat dipelajari namun pembangunan karakter harus diajarkan, diasah dan kata kuncinya adalah DIPRAKTEKKAN sejak dini. Terima kasih telah mampir.
http://1dunia.net/2016/09/10-fitur-khas-sistem-pendidikan-jepang-yang-membuat-bangsa-lain-iri/
abu mahir says
Astaghfirulloh,,,, kalau anda seorang muslim sebaiknya istighfar kepada Alloh,,,,,
pelajaran agama adalah penyeimbang bagi pelajaran lainnya, betul bahwa singapura, jepang dan finlandia sukses karena meninggalkan pelajaran agama, tapi kami kaum muslimin justru akan sukses dengan kembali kepada agama kami,,, karena agama kami dan mereka tidak sama
Johnny HP says
I’m moeslem and I’m proud it ….
Semua Ilmu bersumber dari Al Quran dan Assunnah Rasullullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam … yg perlu diasah adalah konsisten dalam Pendidikan (Kurikulum)